Atau pernahkah Anda terjebak pada kondisi di mana anda berada di
dalam bus menuju ke bandara di mana pesawat Anda akan segera berangkat
tetapi Anda terjebak di dalam kemacetan lalu lintas?
Kira-kira bagaimana sikap dan reaksi Anda?
Untuk kasus pertama jika sikap anda Adalah dengan segera membuka
pintu mobil, memasang segi tiga pengaman di belakang mobil Anda, lalu
mengambil dongkrak dan ban pengganti, kemudian menyingsingkan lengan
baju putih Anda dan segera bercucuran keringat mengganti ban mobil Anda.
Setelah beres mengganti ban mobil, Anda memacu kendaraan Anda 150
km/jam menuju tempat rapat dan masih untung tiba dengan kondisi sehat,
tetapi sesampainya di sana tanpa merapikan baju, Anda berlari menuju
resepsionis dan di depan resepsionis tersebut Anda mengatakan akan ikut
rapat tender.
Dengan tersenyum-senyum sang resepsionis mengatakan bahwa
“rapatnya udah selesai Pak … Lagian Bapak mau rapat pakai dandan mau
perang … mukanya cemong dan hitam semua“. Maka selamat Anda segera
dikaruniai kemudahan untuk kecewa atau marah.
Untuk kasus kedua jika sikap Anda adalah dengan segera berdiri dari
tempat duduk Anda kemudian berteriak dengan sedikit nada marah kepada
sang sopir bus tersebut untuk segera mencari jalan keluar dari kemacetan
itu, maka selamat Anda segera akan diberi rasa marah yang lebih besar
dari sang sopir bus atau minimum dari penumpang bus yang lainnya.
Atau jika Anda cukup bijaksana mungkin walaupun kedua peristiwa itu
membuat Anda rugi secara material yang cukup banyak Anda tetap mengambil
hikmah dengan berkata, “pasti ada hikmah di balik semua ini, pasti ada
kemudahan di balik kesulitan”. Akan tetapi kalau di kesempatan yang lain
saat peristiwa yang sama terjadi lagi dan Anda masih saja melakukan hal
yang sama seperti sebelumnya, maka selamat Anda akan tertinggal dengan
kesulitan yang anda alami.
Lalu harus bagaimana dong sikap dan reaksi saya?
Pertama
Ubah kata-kata Anda kepada diri sendiri yaitu “pasti ada kemudahan SETELAH kesulitan”. Perhatikan kata SETELAH yang saya tebalkan. Ini adalah kata-kata yang memicu pikiran kita untuk menunggu dan bukan kreatif mencari. Kalaupun mencari yang ditemukan pasti bukan ide yang paling maksimal. Yah minimal seperti contoh di atas. Karena ada kata SETELAH yang mana kalau diterapkan dalam suatu proses maka suatu kejadian akan menunggu sesuatu dulu SETELAH itu baru diproses.
Ubah kata-kata Anda kepada diri sendiri yaitu “pasti ada kemudahan SETELAH kesulitan”. Perhatikan kata SETELAH yang saya tebalkan. Ini adalah kata-kata yang memicu pikiran kita untuk menunggu dan bukan kreatif mencari. Kalaupun mencari yang ditemukan pasti bukan ide yang paling maksimal. Yah minimal seperti contoh di atas. Karena ada kata SETELAH yang mana kalau diterapkan dalam suatu proses maka suatu kejadian akan menunggu sesuatu dulu SETELAH itu baru diproses.
Kedua
Saat berada dalam suatu kondisi kesulitan, pejamkan mata Anda dan bayangkan Anda berada pada suatu jalan yang berjajar 3, dan Anda berada di tengah-tengahnya. Sambil berdoa dan berkeyakinan teguh kepada Tuhan, berkatalah pada diri sendiri, “pasti ada kemudahan BERSAMA kesulitan”.
Rasakan bedanya dengan kata-kata sebelumnya di mana Anda berkata SETELAH, dan saat ini Anda berkata BERSAMA. Artinya anda mengijinkan masalah/kesulitan hadir, tapi Anda juga mengijinkan pikiran kreatif Anda mengatasinya dan memberikan kemudahan (jalan keluarnya). Dengan demikian pikiran kreatif Anda akan menuntun Anda mengarah pada kemudahan yang paling maksimal yang akan diciptakan daya pikir Anda.
Saat berada dalam suatu kondisi kesulitan, pejamkan mata Anda dan bayangkan Anda berada pada suatu jalan yang berjajar 3, dan Anda berada di tengah-tengahnya. Sambil berdoa dan berkeyakinan teguh kepada Tuhan, berkatalah pada diri sendiri, “pasti ada kemudahan BERSAMA kesulitan”.
Rasakan bedanya dengan kata-kata sebelumnya di mana Anda berkata SETELAH, dan saat ini Anda berkata BERSAMA. Artinya anda mengijinkan masalah/kesulitan hadir, tapi Anda juga mengijinkan pikiran kreatif Anda mengatasinya dan memberikan kemudahan (jalan keluarnya). Dengan demikian pikiran kreatif Anda akan menuntun Anda mengarah pada kemudahan yang paling maksimal yang akan diciptakan daya pikir Anda.
Saat menggunakan pola kedua ini yang akan terjadi adalah:
Untuk kasus pertama, paling tidak pikiran Anda akan berpikir maksimal dengan segera mengambil HP Anda dan mencari daftar nomor telp taksi atau mencari nama teman Anda yang biasa menggunakan jasa taksi, kemudian menelponnya untuk mendapatkan taksi terdekat. Kemudian sembari menunggu taksi datang kirimkan pesan kepada saudara, sahabat, atau teman yang berada di dekat jalan tol tempat ban mobil Anda bocor, dan mintalah tolong untuk menemui Anda di jalan tol dengan membawa seseorang yang dapat membantu menggantikan ban mobil Anda. Saat saudara, sahabat, atau teman Anda datang menemui Anda di pinggir jalan, serahkan kunci mobil kepada saudara, sahabat, atau teman Anda dan sampaikan mobil akan Anda ambil setelah selesai rapat.
Setelah taksi datang, segera naiklah serta sampaikan deadline waktu Anda kepada sang sopir, jika perlu sampaikan untuk mencari rute jalan yang singkat untuk sampai di tempat. Sebelum sampai di tempat rapat, cek wajah dan penampilan anda lewat kaca spion sang sopir (itung-itung sekalian biar dikomentari), dan semoga rapatnya berhasil.
Untuk kasus pertama, paling tidak pikiran Anda akan berpikir maksimal dengan segera mengambil HP Anda dan mencari daftar nomor telp taksi atau mencari nama teman Anda yang biasa menggunakan jasa taksi, kemudian menelponnya untuk mendapatkan taksi terdekat. Kemudian sembari menunggu taksi datang kirimkan pesan kepada saudara, sahabat, atau teman yang berada di dekat jalan tol tempat ban mobil Anda bocor, dan mintalah tolong untuk menemui Anda di jalan tol dengan membawa seseorang yang dapat membantu menggantikan ban mobil Anda. Saat saudara, sahabat, atau teman Anda datang menemui Anda di pinggir jalan, serahkan kunci mobil kepada saudara, sahabat, atau teman Anda dan sampaikan mobil akan Anda ambil setelah selesai rapat.
Setelah taksi datang, segera naiklah serta sampaikan deadline waktu Anda kepada sang sopir, jika perlu sampaikan untuk mencari rute jalan yang singkat untuk sampai di tempat. Sebelum sampai di tempat rapat, cek wajah dan penampilan anda lewat kaca spion sang sopir (itung-itung sekalian biar dikomentari), dan semoga rapatnya berhasil.
Untuk kasus kedua, minimal akan muncul ide kemudahan dari diri Anda.
Minimal Anda akan melakukan tindakan seperti mengambil HP dari saku
Anda, menelpon pihak maskapai penerbangan yang akan Anda gunakan, dan
mengkonfirmasikan kedatangan Anda serta untuk menanyakan batas waktu
terakhir untuk melapor. Kemudian Anda turun dari bus yang anda tumpangi
dan mengambil bagasi Anda, serta segera menyeberang ke arah di mana ada
ojek tersedia. Mintalah kepada ojek untuk mengantarkan Anda ke bandara
melalui rute yang paling singkat. Dan semoga Anda tiba tepat pada
waktunya.
Betapa luar biasanya kekuatan kata-kata anda karena Anda pasti tahu, “bersama kesulitan pasti ada kemudahan”.
Betapa luar biasanya kekuatan kata-kata anda karena Anda pasti tahu, “bersama kesulitan pasti ada kemudahan”.
Semoga kesulitan dapat memberkahi Anda, dan selamat mengekplorasi kesulitan Anda.
QS: Alam Nasyrah (94) : 5-6. “Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”
* Ardi Bangunjiwo; Traditional hipnotrance. www.pembelajar.com
————————————————————————————————–
* Ardi Bangunjiwo; Traditional hipnotrance. www.pembelajar.com
————————————————————————————————–







![7 Lapis energi micro kosmik manusia
Dalam kepercayaan timur, manusia memiliki Tubuh Energi. Mazhab yang umum mengatakan bahwa tubuh energi manusia ada 7 (tujuh) Lapis. Setiap lapisan tubuh energi, atau bisa dikatakan setiap tubuh energi, bila dipelihara dan dikembangkan, akan memunculkan potensi ”adikodrati” yang luar-biasa, yang sesungguhnya merupakan fitrah diri manusia.
1. Lapis Tubuh Energi Pertama : Tubuh Fisik
2. Lapis Tubuh Energi Kedua : Tubuh EGO [tubuh eterik atau tubuh prana].
3. Lapis Tubuh Energi Ketiga : Tubuh Astral / Tubuh Emosi
4. Lapis Tubuh Energi Keempat : Tubuh PIKIRAN/Tubuh Mental atau Tubuh Psikis
5. Lapis Tubuh Energi Kelima : Tubuh KESADARAN ENERGI
6. Lapis Tubuh Energi Keenam : Tubuh KESADARAN COSMIC
7. Lapis Tubuh Energi Ketujuh : Tubuh KESADARAN RUH
Ketujuh lapisan tubuh ini bisa dibayangkan seperti lapisan kulit bawang, dengan hukum yang berlaku :
Lapisan diatas meliputi lapisan dibawahnya. LTE [Lapis Tubuh Energi] ke Tujuh dapat mengakses dan mengendalikan LTE ke Enam hingga lapisan tubuh Pertama, tetapi LTE Pertama tidak dapat mengendalikan / mengakses LTE ke dua dan diatasnya. Itu yang saya maksud dengan meliputi.
NAMUN sangat perlu dipahami, karena Basis (default) Kesadaran manusia (hidup) berada di tubuh fisik. Jika pada lapisan-lapisan bawah tubuh energi bermasalah (kotor), maka dapat menjadi penghalang (HIJAB) untuk mencapai kesadaran atau menggunakan potensi kemampuan lapisan energi yang berada diatasnya.
Lapis Tubuh Energi Pertama : Tubuh Fisik
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh pertama berhubungan dengan Chakra Dasar.
LTE pertama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tubuh fisik. Seseorang yang berniat mengolah dan memanfaatkan potensi Tubuh Energi dan potensi Tubuh Cahayanya, harus merawat kesehatan LTE pertama ini dengan cara menjaga keseimbangan kebutuhan tubuh fisik seperti:
• Makan & Minum. Makanlah makanan yang halal (baik cara perolehan maupun kandungan dzatnya), baik dan teratur, tidak berlebihan, serta gizi yang baik. Makanan yang didapatkan secara haram akan mengotori LTE ini.
• Hubungan Seks. Lakukan secara halal dan tidak berlebihan.
• Olah raga secara cukup dan teratur. Tubuh fisik kita tidak bisa terus-menerus berdiam diri, ia harus digerakkan secara teratur. Sudah sangat jamak diketahui bahwa jika tubuh ini kurang gerak maka penyakit-penyakit akan numpuk, begitu juga sirkulasi energi yang ada kurang aktif.
• Istirahat dan tidur yang cukup untuk memulihkan energi.
Lakukan aktifitas makan, minum, berhubungan seks, olah-raga secara seimbang, jangan melampaui batas (berlebihan/kekurangan) karena dapat merusak, menjadikan lapisan tubuh pertama menjadi kotor / bermasalah.
Jika nafsu-nafsu makan, minum, berhubungan seks, bergerak, yang melekat dan sebagai driver untuk menjaga kelangsungan hidup tubuh fisik ini terlalu menonjol (berlebih) maka lapisan tubuh pertama ini akan menjadi kotor dan bisa menjadi “penutup” untuk mengakses potensi-potensi LTE diatasnya.
Kekotoran bisa terjadi, bukan hanya sebagai ”akibat” dari tindakan (action), tetapi ”hanya” dalam tataran fantasi dan imajinasi pun sangat mungkin membuat lapisan tubuh energi ini menjadi kotor. Ketakutan / kekhawatiran yang berlebih akan terputusnya kelangsungan (sumber) rizki (makan) pun dapat mengotori LTE ini.
Lapis Tubuh Energi Kedua : Tubuh EGO [tubuh eterik atau tubuh prana].
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh kedua ini berhubungan dengan Chakra Seks.
Lapisan Tubuh Energi kedua saya sebut sebagai Tubuh EGO, secara umum mungkin dikenal sebagai tubuh eterik atau tubuh prana.
Jika LTE pertama adalah tempat nafsu untuk pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan tubuh fisik, maka LTE Kedua adalah tempat beradanya nafsu untuk pemenuhan Citra diri, harga diri, gengsi, dll. Pada lapisan inilah terdapat hasrat, ambisi, keinginan-keinginan. Aku ingin begini, aku ingin begitu.. persis lagunya Doraemon. Hasrat, ambisi, adalah fitrah manusia yang dapat mendorong manusia untuk selalu menjadi lebih baik dalam segala hal: sosial, ekonomi, ilmu-pengetahuan, teknologi, spiritual, dll.
Lapisan Tubuh Kedua ini meliputi (dapat mengakses) lapisan Tubuh Pertama. Jika potensi ‘hasrat’ dipadu dengan nafsu seks maka akan menjadi dorongan untuk melakukan aktifitas seksual, begitu pula jika hasrat dipadu dengan nafsu makan, mungkin hasratnya tidak sekedar makan, tetapi ingin makanan yang lebih bergizi dan bergengsi, jadilah kegiatan makan yang tidak sekedar makan.
Jika hasrat, ambisi dan keinginan ini dibiarkan bebas, maka akan terjadi pelanggaran fitrah manusia. Manusia adalah makhluk yang cenderung melampaui batas. Ambisius, Mau menang sendiri, Serakah, tamak... Ketika hasrat ini diperturutkan menjadi bebas, kebablasan, maka LTE Kedua menjadi kotor yang akan menjadikan hijab dan sulit bagi kita (dikesadaran fisik) untuk memanfaatkan potensi-potensi lapisan tubuh energi diatasnya.
Dibalik hasrat, ambisi dan keinginan-keinginan, terdapat unsur-unsur pelengkap seperti : Berani dan Takut, Kecewa dan Puas, sakit hati dan senang hati. Takut adalah hal yang wajar, merupakan indikasi bahwa kita belum paham terhadap apa yang sedang/akan kita hadapi, tetapi Ketakutan adalah lain soal. Ketakutan menjadikan tubuh energi kita lemah, dan keberanian menjadikan kita kuat. Namun keberanian tanpa memperhatikan moral, etika, agama, dll, akan membuat Lapisan Tubuh Energi kedua ini menjadi kotor.
Lapis Tubuh Energi Ketiga : Tubuh Astral / Tubuh Emosi
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh ketiga ini berhubungan dengan Chakra Solar Plexus.
Lapisan tubuh ketiga sering disebut sebagai tubuh astral, namun saya lebih suka menyebutnya sebagai Tubuh EMOSI. Mengapa? Karena pada lapisan tubuh energi inilah bersemayamnya segenap perasaan kita seperti: senang - susah, kecewa - puas, sakit hati, gembira - sedih, marah, takut - berani, dll.
Tubuh ketiga merupakan duplikat tubuh fisik. Tubuh emosi setiap orang memiliki bentuk yang sempurna (utuh) meski saat hidup orang tersebut mempunyai cacat pada tubuh fisiknya. Perbedaannya dari satu orang ke orang yang lain adalah: ada yang pucat, berseri, cerah, dll.
Tubuh emosi inilah yang digunakan untuk melakukan perjalanan keluar tubuh atau perjalanan astral, Out of Body Experience, atau Rogoh Sukmo.
Lapis Tubuh Energi Keempat Tubuh PIKIRAN / Tubuh Mental atau Tubuh Psikis
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh keempat ini berhubungan dengan Chakra Jantung.
Lapisan tubuh keempat, saya pribadi lebih senang menyebutnya sebagai Tubuh PIKIRAN tempat beradanya pikiran kita - MIND. Banyak orang menyebutnya sebagai tubuh mental atau tubuh psikis.
Beberapa aktifitas yang dilakukan oleh Pikiran adalah:
• Berpikir
• Imajinasi dan Visualisasi
• Fantasy dan Berkhayal
• Mimpi
Fantasy membayangkan suatu keadaan, kesenangan. Berhati-hatilah dengan fantasi ini, jangan pernah ber-fantasi buruk, jorok misalnya. Karena apa yang kita fantasikan benar-benar terwujud di alam energi ini dan dapat dilihat oleh semua makhluk di alam energi dilevel ini. Maka bukan suatu kebetulan, jika ketika seorang sedang berfantasi jorok lantas mengalami seolah-olah benar-benar merasakan yang difantasikan atau terkadang sering mimpi bersama ”orang” yang di-fantasi-kannya.
LTE Pertama, Kedua dan Ketiga pada dasarnya merupakan bagian dari LTE Ke empat ini.
Orang yang telah mengembangkan kemampuan LTE Keempat ini, akan mendapatkan kemampuan yang dikenal sebagai Extra Sensory Perception (ESP) - mendengar dan melihat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, melihat dan mendengar bukan menggunakan indera-indera ragawi. Kemampuan ESP bertumbuh secara bertahap, dapat saja saat ini hanya dapat menerka apa yang dipikirkan orang lain, lalu sampailah ia dapat 'melihat' apa yang dipikirkan orang lain. Bagaimana cara melatih dan memperbesar kemampuan ESP ini?
ESP: Telepati, Clairvoyance, Projeksi pikiran dan Membaca pikiran adalah potensi dari tubuh pikiran ini, sedang Pola Pikir (Mindset) adalah bagaimana isi dari Pikiran kita tertata. Hukum Ketertarikan (Law of Attraction) bekerja pada level energi ini.
Lapis Tubuh Energi Kelima : Tubuh KESADARAN ENERGI
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh kelima ini berhubungan dengan Chakra Tenggorokan.
Potensi apa yang yang dimiliki oleh lapisan tubuh kelima ini?
Lapisan tubuh kelima adalah Tubuh KESADARAN ENERGI. Seseorang dengan lapisan tubuh kelima yang telah berkembang sempurna, jika ia tertidur, maka hanya tubuh fisiknya saja yang tidur sedangkan tubuh energinya tetap sadar. Sadar pada saat tertidur.
Ketika bermimpi, ia sadar bahwa ia sedang berada di alam mimpi. Ketika tubuh fisiknya sedang dibius (anestesi), maka ia tetap sadar dan dapat melihat tubuh fisiknya yang sedang dioperasi – tanpa merasa sakit tentunya.
Sangat jarang orang yang memiliki Lapisan Tubuh Energi Ke Limanya yang telah berkembang sempurna, sebagian besar ”hidup kita”, default kesadaran kita ”parkir” ditubuh fisik (materi). Banyak orang menyebut bahwa kita, dengan kesadaran yang parkir ditubuh fisik, berada dalam keadaan ”tertidur”, mati dalam hidup.. (atau hidup dalam mati ya?.. ).
Lapis Tubuh Energi Keenam : Tubuh KESADARAN COSMIC
Lapisan tubuh energi keenam ini berkaitan dengan chakra Ajna yang terletak diantara kedua mata.
Lapisan tubuh keenam disebut sebagai Tubuh KESADARAN COSMIC. Melalui tubuh ini, seseorang bisa melihat alam semesta ini dengan gamblang. Anda bias berjalan-jalan meninggalkan planet bumi kita yang biru, semakin lama semakin terlihat mengecil. Anda bias melintasi langit.
Lapis Tubuh Energi Ketujuh : Tubuh KESADARAN RUH
Ruh inilah yang membawa penjelasan kemisian seseorang, untuk apa seseorang diciptakan, secara spesifik orang-per-orang. Dengan kehadiran Ruh, seseorang menjadi mengerti misi hidupnya sendiri. Mereka-mereka yang telah dianugerahi Kesadaran Ruh inilah yang disebut sebagai “penyatuan”, dan telah mengenal diri sepenuhnya.
“Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhan-nya. Dengan kehadiran Ruh ke dalam jiwanya, seseorang menjadi mengenal dirinya, mengerti kemisian dirinya, dan mengenal Tuhan-nya melalui kehadiran Ruh-Nya itu.
Dengan mengenal dirinya secara sejati, maka mulailah seseorang ber-agama secara sejati pula.
Lapisan puncak tubuh energi inilah batas atas perjalanan tubuh energi hingga bertemu dengan keadaan non-eksistensi, kekosongan, tidak ada apa-apa. Mungkin inilah yang dikatakan oleh orang-orang sufi sebagai Alam Fana, atau kepercayaan timur lainnya mengatakannya sebagai Nirwana yang artinya kosong, kekosongan. Tidak ada apa-apa diketinggian alam puncak ini. Kita bisa menyadari tidak ada apa-apa, benar-benar awang-uwung disini. ”saya” pun sudah lenyap.
Fana bukanlah tujuan akhir dari perjalanan Mengenal Diri kita. Fana hanyalah puncak dari kesadaran tubuh energi kita. Jadi Jangan terjebak dan berhenti pada lapis ke tujuh alam energi ini. Jangan karena tidak melihat apa-apa lantas berucap: ”oh.. tidak ada apa-apa selain aku.
KORELASI LAPISAN TUBUH ENERGI DAN LAPIS LANGIT ALAM ENERGI
Lapisan-lapisan Tubuh Energi berkorelasi dengan lapisan langit di alam (dimensi) energi. Lapisan Tubuh Energi Pertama berkorelasi dengan Langit Pertama alam energi, dan seterusnya. Jika seseorang telah berhasil mengembangkan potensi Lapisan Tubuh Ke Tujuh, maka ia akan bisa ”mengakses” Langit Ketujuh Alam Energi.
Lapis Langit di atas, meliputi Lapis langit dibawahnya. Artinya, ketika seseorang bisa mengembangkan potensi Lapisan Tubuh Energi Kelima dan ia tidak memiliki hambatan pada lapisan-lapisan Tubuh Energi dibawahnya, juga tidak ada hambatan pada Tubuh Materinya, maka ia akan bisa menggunakan dan menikmati potensi-potensi lapisan Tubuh Keempat dengan sadar.
Bagaimana cara membersihkan LTE ini?
Secara umum, dalam dunia reiki dan sebangsanya, dikenal dengan istilah attunement: penyelarasan, pengaktifan Cakra-cakra melalui pembersihan / pembukaan. Cara-cara tersebut, setidaknya menurut beberapa orang memiliki resiko. Resikonya adalah terjadinya penyumbatan-penyumbatan saluran energi tubuh akibat dari sisa “pembakaran” (pembersihan) Cakra dan saluran/jalur tubuh energi. Contoh resiko adalah Kundalini Syndrome.
Bagaimana Cara Meningkatkan & Memurnikan Kesadaran Hingga Mencapai Kesadaran Ruh..??
Selama nafas terakhir kita belum meninggalkan tenggorokan, Lapisan Tubuh Energi (LTE) setiap saat berpotensi menjadi kotor. Bila kita terus menjaga Nafsu, Ego dan Emosi (NEE) agar tetap normal – tidak berlebihan, dan tetap menjaga ibadah-ibadah maka LTE kita akan tetap bersih. Jika kita lalai maka LTE kita akan menjadi kotor.
Mengapa bisa demikian? Karena Tubuh Energi kita ini merupakan medan pertempuran antara Jiwa kita melawan iblis dan setan beserta balatentaranya. Jiwa kita berkepentingan menjaga agar LTE tetap bersih, supaya kita (badan tubuh) memiliki kesadaran ilahiah, dan supaya tidak menjadi penghambat, penghalang, perjalanan Jiwa menempuh Alam Cahaya. Sementara Iblis dan sekutunya, yang merupakan musuh yang nyata bagi manusia, berusaha terus memanas-manasi NEE kita, memberikan pengaruh kebimbangan-kebimbangan dan keraguan dalam pikiran kita, hingga akhirnya LTE kita menjadi kotor dan dikuasai mereka.
Nah, pertanyaannya. Mampukah manusia yang setiap hari berjibaku melawan dirinya sendiri ini mengandalkan kekuatan amal ibadah dirinya sendiri untuk meningkatkan kesadarannya...??? Maka jawabnya adalah sangat TIDAK MUNGKIN....
Hanya Hidayah yang datang dari sisi SANG KEBENARAN (TUHAN) sajalah yang mampu menaikkan derajat kesadaran manusia hingga ke derajatnya yang tertinggi.
SALAM PERSAUDARAAN](https://scontent-b-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-ash3/t1.0-9/q79/s480x480/10245296_858496870834432_756913901392730319_n.jpg)