Get Adobe Flash player

HYPNOTHERAPY BUKAN PIL AJAIB

Hipnoterapi Bukan Pil Ajaib

Dari sekian banyak klien yang pernah saya tangani ternyatabanyak yang mempunyai persepsi, ekspektasi, dan pemahaman yang kurang pasmengenai hipnosis dan hipnoterapi. Banyak klien yang bertanya,”Pak, apakahdalam satu sesi masalah saya bisa terselesaikan?”, ”Pak, bisa tolong anak sayadihipnosis atau dihipnoterapi supaya mau mengikuti saran saya?”, ”Pak, suamisaya selingkuh. Bisa terapi supaya dia lupa sama WIL-nya?”, ”Pak, usaha sayasepi. Bisa bapak ajarkan cara menghipnosis pembeli supaya setiap kali sayamenawarkan produk mereka langsung beli?”. Dan yang lebih heboh lagi ada yangpernah bertanya, ”Pak, tolong ajarkan teknik hipnosis supaya orang yangmemberikan utang pada saya bisa dihipnosis sehingga menjadi baik hati dan tidaktega atau sungkan menagih hutangnya”.

Anda mungkin bisa tersenyum saat membaca berbagai pertanyaandi atas. Namun begitulah yang saya alami. Saya sendiri seringkali hanya bisatersenyum sambil geleng-geleng kepala.
Dari berbagai pengalaman itulah saya akhirnya memutuskanmenulis artikel ini untuk “meluruskan” pandangan keliru mengenai hipnoterapi.

Apakah hipnoterapi sangat efektif untuk membantumenyelesaikan berbagai masalah klien, khususnya yang berhubungan denganmental/emosi? Jawabannya sudah tentu,”Ya”.

Apakah semua masalah bisa langsung diselesaikan denganhipnoterapi? May be yes...may be no.

Hipnoterapi walaupun sangat efektif, karena bisa langsungmengakses pikiran bawah sadar, tetap membutuhkan pengetahuan pendukung agarterapi bisa dilakukan dengan hasil optimal dengan sesedikit mungkin sesiterapi. Memang, selama ini dari pengalaman saya pribadi, saya mampu membantuklien menyelesaikan masalah mereka hanya dengan satu sesi terapi saja. Namunseringkali saya juga membutuhkan beberapa sesi. Bahkan ada yang sampai beberapabulan. Rentang waktu untuk tiap sesi biasanya satu minggu.

Ini saya beri contoh beberapa kasus.

Seorang Ibu, sebut saja Bu Aan, menghubungi saya danmengeluh mengenai anaknya, Ayuk, yang saat itu duduk di kelas 6 SD. Apamasalahnya Ayuk? Menurut Bu Aan si Ayuk ini malas, tidak disiplin, tidak punyatanggung jawab, tidak punya motivasi belajar, tidak mandiri, tidak percayadiri, boros, dan masih banyak lagi masalah lainnya.

Setelah memberikan banyak “masukan” Bu Aan ingin membuatjanji segera bertemu dengan saya. Semakin cepat semakin baik. Saat sayatanyakan apa yang ia inginkan, Bu Aan dengan cepat dan mantap menjawab, “PakAdi, saya tahu Bapak seorang terapis. Saya sudah membaca beberapa buku Bapak.Saya juga telah mengikuti beberapa seminar Bapak. Nah, saya ingin Pak Adimenerapi anak saya, pake hipnosis, biar anak saya bisa langsung berubah. Nggakseperti sekarang ini, bikin saya stress.”

”Bu, apapun yang terjadi pada anak kita, ini merupakan hasilpendidikan yang kita lakukan. Baik itu pendidikan di rumah maupun di sekolah.Untuk bisa membantu anak berubah maka yang pertama kali harus berubah adalahorangtuanya. Dalam hal ini ayah dan ibunya. Mengapa begitu? Ya, karenaorangtualah yang sebenarnya menjadi sebab utama masalah yang ada dalam dirianak. Orangtua dan lingkungan telah memprogram pikiran bawah sadar anaksehingga anak menjadi seperti sekarang ini. Saya hanya bisa membantu menerapidengan satu syarat. Saya ingin kerjasama penuh dari orangtua. Kerjasama inidalam bentuk kesediaan orangtua untuk berubah demi membantu keberhasilan terapisi anak. Terapi pada anak akan sia-sia jika lingkungan tidak berubah. Mengapademikian? Karena anak adalah hasil pembentukan orangtua dan lingkungan. Nah,pertanyaan saya sekarang adalah apakah Ibu dan Bapak, selaku orangtua Ayuk,bersedia memberikan dukungan ini? Saya hanya bersedia menerapi Ayuk jikaorangtuanya juga bersedia berubah.”, jelas saya panjang lebar.

Saya bisa merasakan Bu Aan agak kaget saat saya memintakerjasama orangtua. Sempat terjadi kesenyapan sesaat sebelum Bu Aan kembaliberbicara, ”Pak Adi, apa bisa kalau Bapak langsung saja menerapi Ayuk.Masalahnya kan ada dalam diri Ayuk”.

Pembaca, inilah tipikal orangtua yang mau menangnya sendiri.Orangtua seperti ini sama sekali tidak bersedia mengakui bahwa mereka turutandil dalam masalah yang ada di dalam diri anak mereka.

Saat Bu Aan tidak bersedia memberikan komitmen untuk turutserta dalam membantu proses terapi Ayuk maka saya juga tidak bersediamemberikan waktu saya.

Pengalaman saya membuktikan bahwa seringkali orangtualahyang menjadi sebab utama  penyimpanganperilaku anak. Ada orangtua yang mempunyai tuntutan yang tidak realististerhadap anak. Mereka ingin anak mereka sempurna mengikuti standar mereka. Anakyang tidak mampu mengikuti kemauan orangtua akhirnya menjadi tertekan. Darisini muncul banyak masalah yang berkaitan dengan emosi dan perilaku. Apalagibila orangtua sering memarahi dan menekan anak, sadar atau tidak sadar, secarapsikis.

Pembaca, saya bahkan seringkali tidak perlu menerapi si anak.Yang saya bantu (baca: terapi) berubah adalah orangtuanya. Begitu orangtuanyaberubah maka efeknya langsung terlihat dalam diri si anak. Anaknya jugaberubah.

Ada lagi seorang ibu, sebut saja Bu Fani, yang mengeluhmotivasi belajar anaknya, Andi, yang saat ini duduk di kelas 3 SD, di salahsatu sekolah di pusat kota Surabaya, turun drastis. Dulu sewaktu mulai kelas 1SD sampai kelas 2 SD semuanya ok..ok.. saja. Nggak ada masalah. Semangatbelajar anaknya sangat tinggi, percaya diri, dan senang sekolah. Namun semuanyaberubah saat anaknya naik kelas 3 SD.

Dari hasil berbincang dengan Bu Fani saya tahu bahwa ia dansuaminya sangat supportif dan peduli dengan anaknya. Karena orangtuanya tidakada masalah maka saya minta bertemu dengan anaknya. Ternyata setelah sayaselidiki lebih dalam didapatkan fakta bahwa yang menjadi sumber masalah adalahguru dan kepala sekolahnya. 

Apa yang terjadi pada Andi? Ternyata Andi mengalamiintimidasi dan tekanan psikis yang luar biasa. Andi berubah total. Dari seoranganak yang sangat percaya diri, cerdas, pemberani, ramah, dan suka bergaul, Andiberubah menjadi anak yang minder, tidak percaya diri, takut berinteraksi, benciguru, benci kepala sekolah, dan tidak mau masuk sekolah sama sekali. Tekananpsikis dan perlakuan guru dan kepala sekolah di sekolah terhadap Andi sangatlahtidak manusiawi dan sangat layak bila dilaporkan ke Komnas Perlindungan Anak.

Pembaca, yang membuat saya tidak habis pikir adalah ternyatasekolah itu sama sekali tidak menghargai kelebihan Andi, yang ternyata IQ-nya144 pada skala Weschler. Saya sungguh sedih dan kecewa pada sekolah ini.Bagaimana mungkin seorang anak jenius seperti Andi sampai mendapat perlakuanyang sungguh tidak manusiawi? Andi telah berjuang keras membawa nama baiksekolah dalam kompetisi olimpiade sains dan telah masuk final.

Nah, kalau akar masalahnya ada pada guru atau lingkungan sekolah maka hipnoterapi tidak akan bisamenyelesaikan masalahnya. Mengapa? Karena saya tidak bisa menerapi guru dankepala sekolahnya. Hipnoterapi bisa digunakan untuk membantu mengatasi emosinegatif atau trauma yang dialami Andi. Namun apabila lingkungan yang menjadipenyebab trauma tidak ikut dimodifikasi, tidak berubah, maka cepat atau lambatAndi akan kembali mengalami trauma. Bisa jadi trauma kambuhan ini akan lebihberat dari sebelumnya.

Lalu bagaimana saya membantu menyelesaikan masalah Andi? Oh,mudah sekali. Saya meminta orangtua Andi untuk memindahkan anak mereka kesekolah lain yang lebih baik. Inilah satu-satunya cara yang bisa saya lakukanuntuk melakukan modifikasi lingkungan. Sudah tentu si Andi juga diterapi agartrauma atau luka batinnya bisa disembuhkan.

Hasilnya? Sungguh luar biasa. Dalam waktu singkat, tidaksampai satu minggu sejak pindah sekolah, Andi telah pulih kondisi mental dan emosinya. Walaupun belum seratuspersen namun keadaannya sudah sangat-sangat baik.

Kasus lain?

Seorang Ibu menghubungi saya berkeluh kesah mengenaisuaminya yang ternyata kini ada ”main mata” dengan wanita lain. Ibu ini inginsaya untuk menghipnosis suaminya agar melupakan WIL-nya dan kembali setiapadanya.

Wah, ini bukan kasus ringan. Peran saya tidak sekedarsebagai seorang hipnoterapis namun juga sebagai Family Therapist.

Apakah hipnoterapi bisa membantu menyelesaikan masalah ini?Bisa. Namun akar masalahnya tidaklah sesederhana yang diperkirakan. Ada sangatbanyak faktor yang bermain. Kemungkinannya antara lain masalah komunikasi,kurangnya perhatian, kurangnya waktu bersama karena sama-sama sibuk, tuntutanekonomi yang terlalu tinggi, istri yang dirasa kurang menghargai suami, masalahsex, atau mungkin juga pada dasarnya si suami memang tipe pria mata keranjang.

Untuk menyelesaikan masalah ini dibutuhkan komitmen dariistri maupun suami. Mereka harus sepakat, antara lain, untuk sama-sama belajar,berubah, meningkatkan diri, saling memaafkan kekurangan dan kekhilafan, danmenyusun rencana baru mengenai arah hidup mereka.

Satu kasus lagi sebagai penutup artikel ini adalah mengenaiseorang pria, Pak Tri, yang merasa sangat sulit untuk maju di bisnis ataukarirnya. Segala cara sudah dilakukan namun tetap saja ia mengalami berbagaihambatan. Lalu apa akar masalahnya?

Ternyata ada beberapa mental block yang sangat besar yangmenghambat kinerjanya. Apakah setelah mental block ini berhasil diatasi maka ialangsung bisa sukses? Belum tentu. Mental block bisa dengan sangat cepatdiatasi dengan hipnoterapi. Namun ada hal lain lagi yang membutuhkan penanganankhusus dan segera. Apa itu?

Ternyata hubungan Pak Tri dengan istrinya tidak baik. Semuaini terjadi karena ia jarang bersedia mendengarkan saran istrinya. Setelahbertahun-tahun hidup dalam keadaan seperti ini akhirnya si istri memilihbersikap apatis dan tidak lagi menunjukkan gairah hidup dalam bentuk dukunganpenuh pada suaminya.

Nah, yang saya minta ia lakukan adalah, setelah selesaiditerapi, setelah mental blocknya dibereskan, ia harus minta maaf pada istriuntuk segala kesalahan yang telah ia lakukan terhadap istrinya. Selain itu iaperlu meminta dukungan istrinya dan berjanji akan memulai satu hidup baru.

Hasilnya? Sangat luar biasa. Pada saat ia mendapatkankembali dukungan penuh dari istrinya, ditambah lagi mental blocknya telahdibereskan, karir dan bisnisnya maju dengan sangat pesat.

Pembaca, dari apa yang telah saya uraikan di artikelini saya yakin anda kini mengerti bahwa hipnoterapi, walaupun sangat efektifmembantu menyelesaikan masalah, bukanlah pil ajaib yang begitu ”ditelan” bisalangsung menyembuhkan segala macam penyakit dan keluhan.

Leave a Reply

Hak Cipta oleh FORUM HIPNOTIS KARAWANG. Diberdayakan oleh Blogger.